nurito/beritajakarta.com
Naas dialami Fatur (13), warga Komplek Berland, RT 25/03 Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur. Fatur yang juga siswa kelas 1 SMP Kartika Chandra II, Matraman, hanyut terseret derasnya arus anak Kali Ciliwung di kawasan Berland, Selasa (25/2) sore. Hingga pukul 20.00, korban tak kunjung ditemukan petugas Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) dan warga yang bahu membahu mencari korban.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum hanyut, Fatur bersama empat temannya berenang di pinggiran anak Kali Ciliwung. Namun, saat tengah asyik berenang, tiba-tiba saja Fatur merasakan keram pada bagian kakinya. Tak lama kemudian, korban pun langsung hanyut dan sempat berteriak meminta pertolongan. Upaya penyelamatan korban pun dilakukan teman-temannya. Namun sayang, karena derasnya arus korban dengan cepat terhanyut hingga tak bisa diselamatkan.
Alhasil, teman-teman korban pun berteriak meminta pertolongan hingga mengundang perhatian warga sekitar. Belakangan diketahui korban merupakan anak pertama dari pasangan Sirod (42) dan Nur (27). Ayahnya saat ini sedang bekerja di luar kota, begitu juga dengan ibunya. Hanya nenek korban, Rokhayah (60) yang langsung pingsan saat mengetahui kabar tenggelamnya cucu tercinta. Pihak keluarga sejauh ini belum dapat dimintai keterangan.
Ketua RW 03 Kebon Manggis, Sumiyati (50) mengatakan, korban sebenarnya bisa berenang. Namun, entah kenapa saat berenang bersama empat rekannya itu kakinya mengalami kram. Sehingga tak bisa berenang, hingga akhirnya terbawa arus.
"Biasanya kali ini dangkal karena kan bukan Ciliwung aslinya. Ini anak Kali Ciliwung. Namun karena pintu air di Manggarai dibuka, jadi air mengalir deras," ujarnya, Selasa (25/2).
Kabar tenggelamnya korban langsung membuat geger warga Komplek Berland. Ratusan warga pun langsung memadati bantaran anak Kali Ciliwung, yang penasara melihat lokasi kejadian.
Untuk mencari korban, dikerahkan enam personel Sudin Damkar dan PB Jakarta Timur dengan dilengkapi satu perahu karet. Empat diantaranya melakukan pencarian dengan cara menyelam.
Kasie Operasi Sudin Damkar dan PB Jakarta Timur, Mulyanto mengatakan, pencarian dilakukan sampai pukul 21.00. Jika tidak ditemukan, maka pencarian terhadap korban akan dilanjutkan esok pagi.
"Kendalanya karena sudah malam jadi lokasinya gelap. Kemudian banyak balok, lumpur dan sampah yang terbawa arus banjir tadi pagi. Kami sudah sisir sejauh 5 kilometer dari lokasi tenggelam namun korban belum ditemukan," tandas Mulyanto.
Reporter: nurito | Editor: lopi | Dibaca: 343 kali