Memorial Soeharto diresmikan pada 8 Juni 2013. Museum seluas 3.620 meter persegi ini terdiri atas empat bangunan, yakni joglo, rumah dua eyang Soeharto (Notosudiro dan Atmosudiro), serta petilasan tempat lahir Soeharto.
Presiden pertama-tama memasuki selasar diorama yang berada di depan pintu masuk. Di dalamnya terdapat beberapa diorama yang menggambarkan perjalanan hidup Soeharto sejak lahir hingga menjadi Presiden ke-2 RI yang memimpin selama periode 1967-1998. Sambil menyaksikan diorama, Presiden SBY menyimak penjelasan dari mantan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia DJoko Utomo.
Dari ruang selasar diorama, SBY kemudian berkeliling ke setiap bangunan. Sebuah sumur di halaman kompleks Memorial Soeharto juga menyita perhatian Presiden SBY. Sumur tersebut telah mencapai usia 150 tahun dan airnya tidak pernah kering.
Sebelum mengakhiri kunjungannya, Presiden SBY menuliskan kesan-kesannya. Kesan tersebut dituangkan SBY di atas sebuah foto Soeharto berukuran besar. “Hormat kami rakyat Indonesia kepada Bapak Soeharto, pejuang kemerdekaan dan pemimpin pembangunan. Terima kasih atas jasa Bapak,” tulis Presiden SBY.
Memorial ini dibangun oleh adik Probosutedjo untuk mengenang jasa dan pengabdian sang kakak.
Mendampingi Presiden SBY dalam kunjungan ini Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menhut Zulkifli Hasan, Menparekaf Mari Elka Pangestu, dan Menpora Roy Suryo. Turut pula Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X. (websitepresiden/wan)